Home » » Wanita Cantik Yang Mengaku Sebagai Istriku 1

Wanita Cantik Yang Mengaku Sebagai Istriku 1


Ahmad terbangun dengan terkejut pada siang hari itu. Ahmad berada disebuah kamar yang bersih dan serba putih. Sebuah ranjang yang bisa diatur sandarannya menjadi tempatnya berbaring. Beberapa suster cantik menemaninya diruangan tersebut.

Ahmad berada di sebuah rumah sakit, tapi bukan hal itu yang membuatnya terkejut, karena ia masih ingat sebuah mobil box menyerempet motornya sebelum motornya oleng kesisi lain jalan dan kembali diserempet oleh sebuah sedan yang melaju dengan kencang. Jadi sudah selayaknya ia berada di rumah sakit. Itulah mengapa ia tidak terkejut kalau saat ini ia berada di rumah sakit.

Yang membuatnya terkejut adalah kenapa ia bisa berada diruangan VVIP sebuah rumah sakit yang pastinya akan menelan biaya sangat mahal. Ia masih ingat, sebuah kamar kelas atas di rumah sakit tarifnya bisa sampai jutaan perhari. Ruangan ini memiliki ruang tamu, kulkas, tv, dan beberapa fasilitas yang sangat mewah. Siapa yang akan menjamin semua biayanya?.

Ahmad teringat dengan ibunya yang pontang panting berjualan sayuran di desa, ayahnya yang Cuma pekerja serabutan, dan ia sendiri untuk biaya kuliahnya harus memutar otak mencari penghasilan tambahan, dan tinggal di masjid dekat kampus sebagai ta’mir masjid sehingga tidak perlu bayar kos.

“Suster, adakah yang sudah menghubungi keluargaku” tanyanya ragu-ragu pada suster yang menemaninya. Mungkin ada yang menemukan hp.nya lalu menemukan no tlp saudaranya di hp tersebut dan menghubunginya. Orang tua Ahmad tidak memiliki hp atau telpon rumah yang bisa dihubungi, tapi di hpnya ada no pamannya.

Suster itu mengangguk, Ahmad menjadi lega, berarti ada saudaranya yang berani menjaminnya untuk menginap di ruangan mewah itu. Tapi tiba-tiba Ahmad tersadar, semua saudaranya miskin, siapa yang berani memesankan kamar itu?.

“Suster, siapa keluargaku yang telah dihubungi?” Tanya Ahmad agak kebingungan.

“Istri anda sendiri yang datang langsung kesini, saya kurang tahu siapa yang menghubunginya, dia yang telah memesan kamar ini. Orang kaya seperti anda dan istri anda memang layak berada di kamar yang mewah ini” jawab suster itu.

Ahmad terhenyak, Ahmad tidak pernah berpacaran apalagi menikah. Wajahnya memang tidak terlalu buruk, tapi juga tidak ganteng, ia juga  lebih sibuk dengan belajar di kampus dan mengurus Masjid, majlis ta’lim, dan lainnya. Ahmad juga tidak pernah punya sisa uang untuk jalan-jalan, Ahmad selalu berfikir bahwa tidak ada seorangpun wanita yang mau dengannya.

“Istri…. Ku…?” ucap Ahmad terbata-bata.

Suster itu menghela nafas sejenak. Ia menatap Ahmad dengan sungguh-sungguh.

“saya sudah tahu kisah anda, istri anda yang bercerita. Anda harus menghargai cintanya yang tulus pada anda, istri anda juga sangat cantik, anda tidak akan bisa dengan mudah menemukan wanita seperti itu di dunia.

Seorang wanita yang cantik, kaya, dan memiliki cinta yang sangat tulus kepada anda…”

Ahmad kembali terhenyak, “sekarang dia dimana?” tanyanya dengan cepat.

“katanya anda mungkin belum siap bertemu dengannya, jadi dia meninggalkan anda disini sendiri. Tapi dia menunggu anda dirumah, supir pribadi keluarga anda yang akan akan menjemput anda” jawab suster tersebut.

“Atau anda ingin saya telponkan keluarga anda sendiri? Tadi saya menemukan no kontak yang dinamai paman di h panda. Itu pasti paman anda” ucap suster itu lagi.

Ahmad terhenyak. Beberapa pikiran buruk mulai menggelayuti kepalanya. “jangan biarkan keluargaku tahu semua ini dan merusak segalanya. Pasti ada sesuatu yang terjadi, sepertinya aku bisa menjadi orang yang baru, mungkin aku juga bisa berpura-pura lupa ingatan”.

Ahmad dengan perlahan meminta hpnya dari suster tersebut, lalu diam-diam menghapus semua no hp saudaranya disana.

“lebih baik mereka tidak ada yang tahu suster..” ucapnya pada suster tersebut. Suster itu hanya mengangguk.

Malam itu berbagai pikiran bergelayut dikepala Ahmad. Hatinya mendesaknya untuk segera mengatakan kepada semua orang bahwa mereka mungkin telah salah orang. Akan tetapi sebuah pikiran aneh dan rasa penasaran selalu membuatnya bungkam.

Esoknya Ahmad benar-benar dijemput oleh seorang supir. Mereka mengendarai sebuah Pagero Sport yang pastinya berharga mahal. Sopir itu bercerita bahwa mobil itu miliknya dan sudah lama terparkir di garasi tidak terpakai.

Beberapa saat kemudian mereka memasuki halaman rumah besar dan mewah berlantai dua. Supir itu membukakan pintu mobil dan mempersilakan Ahmad masuk ke dalam rumah. Ahmad terhenyak menatap ruangan demi ruangan didalam rumah tersebut yang besar dan dipenuhi perabot-perabot mewah bernilai ratusan juta.


Sebuah foto besar tersandar didinding, foto seorang pria yang mirip dengannya dan seorang wanita yang sangat cantik, sangat cantik bahkan sekali lirik mungkin Ahmad tidak akan berani mengharapkan cinta dari wanita seperti itu, karena terlalu cantik untuk pria sepertinya.

Bersambung ke Wanita Cantik Yang Mengaku Sebagai Istriku 2

0 komentar:

Posting Komentar

Suplier Dagangan Solo. Diberdayakan oleh Blogger.
JIM Smart BBM ukuran 300 x 250
Si Tukang Tidur Main Adsense 160x60