Home » » Sultan Mehmet II Sang Pembantai Dracula Yang Sejarahnya Disembunyikan Barat

Sultan Mehmet II Sang Pembantai Dracula Yang Sejarahnya Disembunyikan Barat


Tahukan Anda siapa sebenarnya Dracula?, Dan tahukah Anda siapa sebenarnya Sulthan Mehmet II?
Draculea


Rata-rata orang akan mengetahui jawaban siapakah Dracula dengan mengatakan bahwa ia adalah seorang penguasa di wilayah Transilvania yang jarang keluar disiang hari, dan lebih sering keluar dimalam hari. Dia juga seorang penguasa yang berdarah dingin.
Dan ketika ditanya mengenai Sulthan Mehmet II, Rata-rata akan lama berpikir, dan ahirnya menggeleng-gelengkan kepala tidak tahu, hanya segelintir yang akan menjawab bahwa ia adalah penakluk Konstantinopel.
Padahal dua tokoh ini mempunyai keterikatan yang sangat erat, dan sejarahnya termasuk dalam sejarah terkelam Muslim eropa terutama wilayah Wallacia saat perang salib. Ketika berbagai studi berhasil membongkar kedok sejarah sebenarnya yang ditutupi barat, maka buru-buru dunia barat memunculkan film “Dracula The Untold Story”, yang kembali lagi fungsinya untuk memelintir kisah Dracula yang sebenarnya.
Dalam film itu digambarkan bahwa Dracula adalah seorang pahlawan yang membela negerinya dari pengaruh Sulthan Mehmet II, yang dikatakan meminta 1.000 laki-laki pada penguasa Transilvania (Dracula) untuk dijadikan pasukan Turki (walau film itu enggan menceritakan dengan mendetail, sebenarnya kala itu Turki adalah Negara adidaya yang banyak menguasai wilayah eropa dan sangat ditakuti Negara-negara Eropa).
Dracula sebenarnya adalah penguasa Wallacia yang murtad dari agama Islam.
Nama Aslinya Vlad Tepes, lahir pada sekitar bulan desember 1431 M di benteng Sighisoara, Transylvania, Rumania. Ayahnya bernama Basarab (Vlad II) yang terkenal dengan sebutan Vlad Dracule atau Vlad sang Dracul karena keanggotaannya pada ordo naga yang dalam bahasa Rumania naga adalah Dracul. Sedangkan ulea bermakna “anak dari” dalam bahasa Rumania, jadi Vlad Tepes mendapatkan sebutan Vlad anak dari Sang Dracula tau Vlad Draculea yang dalam ucapan Inggris menjadi Dracula.
Semenjak kecil beliau dititipkan ke kerajaan Turki bersama Adiknya Radu, dan dididik militer di Turki, sehingga memiliki keahlian militer yang mumpuni karena mendapatkan pelajaran langsung dari pusat kemiliteran yang paling kuat di dunia pada masa itu. Mereka juga menjadi Muslim di Turki.
Dracula memiliki kelainan semenjak kecil karena sering melihat pembantaian di Wallacia yang sering terjadi kekacauan dan pemberontakan, ayahnya sendiri mengirimkannya ke Turki dengan tujuan sebagai jaminan bahwa Wallacia tunduk pada Turki dan Tentara Turki mau membantu melanggengkan kekuasaan ayahnya. Dengan banyaknya pembantaian yang disaksikan Dracule di Wallacia, membuatnya menjadi orang yang berdarah dingin dan hobi menyiksa binatang dari kecil.
Hal yang paling disukainya di Turki adalah menyaksikan eksekusi dan hukuman mati. Hal inilah yang merusak mental Dracul dan merubahnya menjadi penguasa yang haus darah bahkan menerapkan siksaan yang tak ada bandingannya ketika itu saat mengeksekusi orang orang yang dianggap musuhnya.
Karena keahliannya dibidang militer, Sulthan Mehmet II memberinya pasukan dan mengirimkannya ke Wallacia untuk merebut wilayah itu yang saat itu dikudeta oleh Janos Hunyadi, dimana ayah dan kakaknya Mircea mati terbunuh dalam kudeta tersebut. Dan akhirnya berhasil merebut Wallacia dari tangan pasukan salib Kerajaan Hongaria.
Tetapi belakangan Dracula berkhianat. Setelah menyingkirkan semua lawan politiknya dengan kejam, ia memutuskan masuk agama Katolik untuk mendapatkan dukungan dari kerajaan Hongaria, dan membantai seluruh penduduk muslim di Rumania, terutama Wallacia dan sekitarnya.
Dalam pembantaiannya diperkirakan 300.000 ummat Islam menjadi korban kebiadabannya dan dengan kematian yang mengenaskan, baik anak-anak, orang tua, maupun pemuda. Dengan cara disula dengan kayu yang ditusukkan dari duburnya hingga mati, dan sebelumnya diarak keliling kampong dengan telanjang. Cara pembunuhannya pun bukan hanya disula. Ada yang dibakar, ditarik dengan dua kuda sampai tercerai badannya, dikelupas kulit kepalanya, dipotong urat dagingnya, direbus, dan berbagai siksaan yang selama ini mati-matian disembunyikan oleh barat dikarenakan ia adalah salah satu panglima perang pasukan salib.
Disula, Dibunuh Dengan Menusuk Dari Duburnya

Barat berusaha mengaburkan fakta sebenarnya mengenai Dracula dengan kisah Vampir, sehingga seakan-akan kisah-kisahnya berubah menjadi cerita-cerita fiksi yang tidak jelas. Lebih aneh lagi Rumania mengangkat drakula sebagai pahlawan nasional mereka.
Pada 1462 M, Sultan Mehmet mengirim adik Dracula yaitu Radu bersama 60.000 pasukan untuk menangkap Dracula hidup atau mati. Mengetahui hal ini, Dracule membuat rencana jahat yang tak terbayangkan kejinya.
Drakula menyisir dan memburu ummat Islam yang tersisa di Wallacia dan sekitarnya dari kalangan petani, pasukan Turki yang tertawan, dan lainnya hingga mencapai 20.000 orang. Selama 4 hari mereka digiring dari Tirgoviste menuju tepi sungai Danube dalam keadaan telanjang. Dua hari sebelum peperangan, mereka disula ditanah lapang, dan jasadnya dipancangkan disisi kanan kiri jalan sejauh 10 Km untuk menyambut sekaligus menakut-nakuti pasukan Turki.
Pemandangan ini sempat membuat pasukan Turki turun mental, akan tetapi semangat mereka kembali bangkit ketika melihat sang sulthan Mehmet II begitu berani menerjang musuh. Mereka terus mendesak pasukan Dracula hingga melewati Tirgoviste hingga ke benteng Poenari.
Pasukan Turki yang dipimpin adik Dracule yaitu Radu mengepung benteng Poenari hingga Istri Dracule memilih bunuh diri dengan cara terjun dari salah satu menara di benteng tersebut. Sedangkan dracule berhasil melarikan diri ke Hongaria melalui lorong rahasia.
Hingga tahun 1475 M, Wallacia dikuasai oleh kerajaan Turki, sebelum akhirnya direbut kembali oleh Dracula yang disokong pasukan salib dari Transylvania dan moldovia. Akan tetapi akhirnya mereka bisa dikalahkan pada Desember 1476, dan Dracula tewas  dalam pertempuran melawan pasukan turki pimpinan Sultan Mehmet II (Muhammad II) di tepi danau Snagov.

Kepala Dracula dipenggal kemudian dibawa ke Konstantinopel untuk ditunjukkan pada rakyat Turki. Pemerintah menganggapnya sebagai pahlawan nasional karena kematiannya dalam peperangan melawan Turki.
Beberapa buku yang mengungkapkan kebenaran mengenai Drakula ini diantaranya buku  “Dracula, Pembantai Umat Islam Dalam Perang Salib” karya Hyphatia Cneajna, dan buku "Sultan Mehmed II Sang Pembantai Dracula" karya Orhan Basarab.

0 komentar:

Posting Komentar

Suplier Dagangan Solo. Diberdayakan oleh Blogger.
JIM Smart BBM ukuran 300 x 250
Si Tukang Tidur Main Adsense 160x60